Desain Apik Rumah Tumbuh
Arsitek Desain Rumah
PEMBANGUNAN bertahap sesuai kemampuan pemilik rumah dapat mewujudkan impian memiliki rumah idaman. Lantas, bagaimana cara merancangnya?
Dana maupun luas lahan yang terbatas tidak perlu menjadi kendala bagi Anda untuk membangun rumah ideal sesuai impian. Karena kini rumah tumbuh dapat menjadi solusi praktisnya. Tren rumah tumbuh kini berjangkit pada pasangan muda yang tinggal dan menetap di kota-kota besar di Indonesia. Karena umumnya dengan dana yang terbatas, banyak pasangan harus berpikir ulang bila ingin kembali membangun rumah mereka.
Tak perlu bingung karena saat ini telah ada salah satu cara untuk mewujudkan impian tersebut, yakni dengan merancang konsep rumah tumbuh. Sesuai dengan namanya, rumah tumbuh adalah rumah yang pembangunannya bertahap. Tentu saja ini tergantung pada kebutuhan dan sesuai dengan kemampuan keuangan sang pemilik rumah.
Hal ini seperti diutarakan oleh Imam Rasyidi dari PT Rumah Idaman Indonesia (RII) yang bergerak di bidang jasa kontraktor. "Umumnya, rumah tumbuh menjadi pilihan bagi Anda yang ingin membangun rumah, namun memiliki keterbatasan biaya dan kebutuhan. Dengan demikian, penambahan ruang per ruang akan hadir maksimal sesuai keinginan sang pemilik rumah," ucapnya.
Umumnya, konsep rumah tumbuh terbagi menjadi dua, yakni vertikal dan horizontal. Konsep rumah tumbuh horizontal memiliki pengembangan yang lebih mudah. Hal ini disebabkan dengan pemilikan lahan yang luas, Anda tak masalah bila harus mengembangkan ke samping atau melebar. Namun, persoalannya kini di kota-kota besar seperti Jakarta, untuk mendapatkan tanah yang luas tentu saja bukan urusan mudah. Kalaupun menemukannya, pasti dengan banderol harga yang mahal dan akan menguras "isi kantong".
Makanya, tren di kota-kota besar, rumah kebanyakan tumbuh secara vertikal. Lantas, apa yang harus Anda persiapkan dengan konsep rumah tumbuh secara vertikal? "Yang menjadi syarat utama adalah fondasi rumah harus kokoh. Ini syarat mutlak bila ingin membangun rumah tumbuh," tutur pria yang berkarier menjadi kontraktor sejak 7 tahun belakangan ini.
Di sini, dibutuhkan fondasi dan struktur yang kuat. Hal ini berdasarkan pada mahalnya budget yang dibutuhkan untuk membangun sebuah dak. "Namun, bila memiliki keterbatasan biaya hingga tidak bisa menambah struktur ke atas, dapat pula melakukan penambahan lantai mezanin," imbuh arsitek dan interior desainer yang juga merangkap sebagai konsultan, I Oetomo Aryobimo Dipl Arch Int.
Arsitek Desain Rumah
sindo//tty) okezone
Jumat, 08 Februari 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar