Google

Jumat, 08 Februari 2008

Keserasian Gaya Klasik-Kontemporer

Keserasian Gaya Klasik-Kontemporer

Jasa Arsitek Rumah Minimalis

PERPADUAN dua gaya arsitektur klasik dan kontemporer tampak selaras pada hunian Presiden Direktur PT Guido M.L Hendrik. Bagaimana bentuknya?

Rumah bergaya klasik merupakan idaman Hendrik sejak lama. Namun, gaya kontemporer juga menjadi favoritnya. Akhirnya untuk mewujudkan hunian idamannya itu, pengusaha muda ini menggabungkan dua gaya tersebut. Jadilah konsep rumah klasik kontemporer yang cantik dan nyaman.

Di lahan seluas 980 meter persegi ini, Hendrik yang akrab disapa Abeng mendesain rumahnya. Guna mendapatkan kenyamanan akses yang tak jauh dari pintu tol, dia sengaja mencari lokasi dekat jalan raya utama di Cikarang Selatan. Namun, agar tak terganggu dengan kebisingan jalan, Abeng memilih tanah yang letaknya sedikit menjauh dari Jalan Raya Industri Tegal Gede.

"Membuat suasana nyaman dekat jalan raya, tapi tidak berisik. Jadi dari jalan raya harus melalui jalan sepanjang kurang lebih 25 meter untuk bisa mencapai rumah induk," sebut bapak satu anak ini.

Agar suasana asri bisa didapat, akses lokasi rumah dihias dengan taman dan dibatasi dua pagar yang berbeda. Di area depan rumah,sebuah bangunan dengan lebar 22 meter persegi berdiri kokoh dan memiliki level ketinggian yang berbeda. Hendrik sengaja membuat pintu masuk menuju ruang tamu lebih tinggi agar rumah tersebut bisa terlihat anggun dan juga untuk menghormati tamu.

Sebelum masuk ke dalam rumah,Abeng terlebih dahulu menunjukkan lahan kebun dan tempat bermain bulutangkis di sebelah kanan rumah. "Kebun ini akan dibangun lagi satu rumah yang terpisah dengan rumah induk," ujar pengusaha di bidang sipil kontraktor ini . Lahan tersebut akan diisi oleh tiga rumah yang terpisah. Tampak sebuah rumah di sudut,tetapi sementara ini digunakan untuk kantor mertua Abeng.

Adapun dari pintu masuk tersebut bisa disimpulkan kalau rumah ini bergaya kontemporer. Fasad bangunannya bergaya modern tropis dengan penggunaan kaca melengkung di beberapa bukaan berukuran besar. Namun, jika diperhatikan, ada beberapa aksen klasik yang ditambahkan pada area depan ini.

Gaya klasik semakin kuat saat melihat tatanan interior pada ruang tamu yang menggunakan satu set kursi gaya Victorian lengkap dengan gorden yang juga bergaya klasik. Sedikit berjalan lebih ke dalam, akan ditemukan grandfather's clock, khas gaya rumah klasik.

Ketinggian di area ini berbeda dengan ruang tamu, begitu juga ketika menginjak area di sebelah barat rumah bertingkat dua tersebut.

Sebelah barat rumah Abeng merupakan area privasi, sedangkan bagian timur merupakan area publik. Namun, sebelum menjelajah bagian timur, SINDO terlebih dahulu mengeksplorasi bagian barat yang jadi inti rumah.

Hal unik tampak di ruangan ini. Sebuah tangga yang tidak lazim didesain sebagai akses menuju lantai dua. Tangga tersebut satu arah namun berliku-liku mengikuti kontur dinding ruangan tersebut. Tampak panjang dan landai, juga klasik dengan railing kayu.Area void ini juga memiliki sebuah furnitur minibar dan sebuah lemari penyimpan koleksi milik keluarga.

Semakin ke dalam, akan ditemukan ruang keluarga lengkap dengan kursi bergaya Victorian. Penataan kursi sengaja dirapatkan ke dinding agar lebih leluasa dan jadi tempat bermain anak. "Dari sini bisa mengakses ke kamar anak, kamar tidur, toilet, ruang makan, dan dapur kering," sebut suami Nurlina sambil menyalakan sebuah televisi berlayar lebar. Ruang keluarga ini diterangi bukaan kaca melengkung yang tadi terlihat dari luar rumah, juga menerangi kamar tidur.

Dapur kering yang disebut Abeng tadi tidak terlalu besar karena terbagi dengan satu set meja makan.Selain itu, pendiri klub mobil Generation of Territory (G.O.T) ini mengatakan area tersebut termasuk jarang dipakai. "Paling kalau ada tamu saja," ujar pria kelahiran 4 Juni 1981 ini singkat.
(sindo//tty) okezone

Jasa Arsitek Rumah Minimalis

Tidak ada komentar: